Sebenarnya kamu di PHP-in gak sih?

Senin, 12 November 2012

Sebenarnya kamu di PHP-in gak sih?




PHP atau pemberi harapan palsu, sejenis janji-janji palsu ditawarkan ke seseorang tapi nggak bisa ditepatin. Atau udah bikin janji, tapi bikin janji lagi dengan orang lain dan ngerasa orang yang lain itu lebih cocok dari pada orang yang kita janjiin pertama kali. Contoh sederhananya seperti itulah. Istilah PHP mungkin sudah gak asing lagi ditelinga kamu, istilah yang dipopulerkan oleh anak remaja yang (katanya) gaul, PHP dikaitkan dengan paradigma yang (katanya) menipu yang tega-teganya menipu korban php (ditipu). Istilah PHP muncul dengan adanya fenomena rasa dikecewakan, merasa diberi harapan palsu (Merasa ditipu).


Tulisan ini aku tujukan kepada kalian wahai jiwa-jiwa yang penuh harapan (ngarep) sama seseorang.  Jadi masalahnya disini, banyak yang aku lihat orang-orang diluar sana yang dapet julukan si Pemberi Harapan Palsu, julukan yang dibuat oleh orang-orang yang merasa dikecewakan, dan (mungkin) sampai sekarang mereka yang merasa dikasi harapan belum bebas dari janji-janji yang mereka anggap manis, padahal kejadian itu sudah lama berlalu. Anyway forget it.. back to topic.

Menipu adalah tindakan yang salah, sama halnya dengan orang yang tertipu, sebenarnya mereka juga salah  tapi pada porsi yang berbeda.. Kenapa terlalu ngarep? dan akhirnya keyakinan yang kamu bangun dengan ekspektasi yang berlebihan itu membawamu kepada kekecewaan. Siapasih yang gak mau disenangin, dikasi harapan, dikasi janji. Kenyataannya kamu terlalu berharap dan kecewa. Kebanyakan yang menjadi korban php adalah mereka yang membutuhkan (ngarep), karena pada dasarnya manusia ngarep itu memang senang diberikan keyakinan atas harapannya. Dengan segala upaya si PHP akan berusaha MENYENANGKAN si korban, dengan memberikan HARAPAN sesuai KEINGINAN si korban, walaupun sebenarnya gak seperti itu juga, tapi si PHP selalu menawarkan, semacam "PENYOGOKAN" hati :D

Anyway, sering terjadi, ketika kamu punya keinginan pada pasanganmu, tapi belum dapat dipenuhinya, lalu kamu kamu ngambek-sengambeknya, marah atau bahkan sampai ngedrama. ngedrama (merajuk lebay), Satu2nya cara seorang PHP yang mereka tahu  hanya menyenangkan perasaanmu ya dengan meng-iya-kan semua apa yang kamu inginkan. (Terpaksa ngasi harapan, karena memang gak ada ruginya ngasi harapan). Ketika si php meng-iya-kan apa yang diinginkan si calon korban, secara otomotis ekspektasi si korban akan semakin berlebihan tentang sebuah keinginan. Misalnya, kamu pengen banget nonton konser korea, tapi pasanganmu gak bisa..tp kamu tetap maksa dan ngambek. Mau gak mau harus nurutin kamu. 

Makanya aku bilang tadi, porsi kesalahan seseorang php dan korbannya tidak jauh berbeda. Sama-sama salah sih, Seharusnya kamu gak terlalu berharap biar gak kecewa, berharap boleh,, tapi kamu juga harus punya solusi kalo keinginanmu gak sesuai harapan. Kamu berusaha setia menjaga hubungan, kenyataan pahit akhirnya dia selingkuh dan pergi, kamu seharusnya beruntung putus sama dia, daripada kalian sampai kejenjang pernikahan? 

Berpalingnya seseorang yang pernah kau sayangi keorang lain, sebenarnya patut menjadi intropeksi bagi diri sendiri utk menjadi yg lebih baik. Kamu merasakan sudah melakukan yg terbaik, tapi tetap gak cukup buat dia.. Why so serious? Masih banyak org yg baik lain yg patut menerimanya. Istilah php dibuat hanya sekedar menyenangkan EGO mu, ngejudge seseorang penipu. Seharusnya mikir "kenapa aku tertipu?" Apa kamu sudah memberi segalanya, ketika kamu ditinggalkan sama seorang PHP kamu merasa rugi ditinggalin, banyak kejadian seperti ini telah memberikan segalanya dan akhirnya kecewa. Cuma mengingatkan, jangan pernah memberikan hal yang "paling berharga" dari dirimu, buat seseorang yang cuma ngasi harapan samamu.

"The benefit of working on becoming a better you is that you become a better partner too." ~ Susan Dutton
 
Dalam sebuah relationship itu adalah hubungan kerjasama, dan semua dilakukan dengan sukarela ujung-ujungnya bisa meminimalisir perasaan kecewa. Berusaha cerdas dalam sebuah relationship, kalaupun merasa tertipu ada baiknya janganlah bego banget. Jangan terlalu berharap kalau gak mau kecewa, seorang yang cerdas gak mudah tertipu. Jangan meletakan keyakinanmu, untuk suatu hal yang belum kamu ketahui, yang suatu saat akan membuatmu kecewa.

With Love - Charmerciello 

0 komentar :