Think about yourself

Senin, 13 Agustus 2012

Think about yourself




Think about yourself

Sebelumnya aku cuma mau kasih tau, sekedar FYI aja sih.. kalo tulisan ini bukan sepenuhnya apa kupikirkan, tulisan ini aku dapat idenya dari beberapa tweetnya Lex dePraxis, dari Hitmansystem yang lagi kultwit, tapi bukan sepenuhnya juga semua dari lex  karena aku tambahin dan sedikit modifikasi juga beberapa hasil persepsi, aku harap itu gak jadi masalah buat kamu, kalaupun itu jadi masalah buat kamu, jangan diperpanjang, karena saya juga gak mau buat pikiran kamu jadi mumet karena mikiran aku, lah jadi oot,  okedeh kembali ke topik.
Untuk bisa memahami orang lain, sebelumnya diwajibkan untuk memahami diri sendiri aja dulu, karena kamu dan orang lain sebenarnya sama aja sih, TIDAK seberbeda / seunik itu. :). Dimulai dari langkah yang kecil untuk  meluangkan waktu menganalisa kebiasaan dalam berpikir dan berperilaku.. serta pahami alasan mengapa kamu melakukannya.. segala yang kita lakukan tentunya berdampak buat kita dan orang lain, kebiasaan seperti ini yang harus kita latih.. dari hal-hal detail dan sesedarhana mungkin.





Perhatikan yg bercetak tebal miring diatas: 'kebiasaan berpikir dan berperilaku'.. kenapa nggak tertulis KEPRIBADIAN, karena yang kita tahu itu hanya LABEL BELAKA. Memahami diri seseorang itu bukanlah sebuah analisa kepribadian.. seperti yang mungkin banyak kamu ketahui tentang jenis kepribadian: Introvert, Sanguin, Melankolis, koleris, dll pelabelan kepribadian seseorang dan banyak lagi!!
Guys, gak ada bayi yang terlahir introvert atau koleris kan? Semua label itu BUKAN kepribadian kamu!! Tapi semua itu terbentuk cuma karena kebiasaan yang mengkristal dikamu, kebiasaan tersebut terbentuk melekat dengan kehidupan, mempengaruhi kamu dalam bersikap, bertingkah akhirnya jadi kebiasaan.. dan sebahagian mereka men-CAP itu sebagai kepribadian.
Nah, kamu gak mau donk dicap dengan kepribadian yang seperti itu, “karena yang lebih memahami diri kita itu sendiri ya kita sendiri  juga (sebenarnya), tapi setiap orang sama aja sih, ”So, buang dan lupakan semua konsep-konsep tentang tipe kepribadian, karena hal tersebut malah mbuat kamu jadi BUTA dan KERAS KEPALA” - Lex dePraxis.  kamu tetap berprinsip be yourself.. menghiraukan faktor-faktor yang bener bertentangan dengan kepribadian kamu (saat ini)… makanya sampai sekarang kamu tetep berprinsip “be yourself, what ever you say , its my fuckin self!” Right??
Just remind you, Tidak ada PRIBADI KAMU yang sebenarnya.. KAMU adalah sebuah konsep yg cair , terbentuk sesuai dengan wadah dan pengaruh lingkungan., bener gak?? Faktor lingkungan sangat berpengaruh kepada  pola berpikir dan berprilaku, walau sebenarnya gak juga sih,,,.
Seburuk apapun itu lingkungan kamu, sejahat apapun orang-orang disekitarmu, jika kamu merasa ada sesuatu yang kurang baik dalam 'kepribadian' kamu.. ya MODIFIKASI aja… karena toh 'itu' juga bukan kamu kan?? Makanya istilah 'BE YOURSELF' sebenarnya itu adalah penipuan, karena sebenarnya kita pribadi lepas pribadi, ga ada SELF yg original dalam diri, karena kita sebenarnya adalah hasil rekayasa & adaptasi.
Let's think, bukan hanya sekedar konsep..  modifikasi sedikit tentang mindset kita, ubah istilah itu tadi menjadi 'BE BEST YOUR SELF' yg artinya kamu Bertanggung jawab penuh merekayasa, memodifikasi, improvement diri menjadi yang lebih baik sesuai dengan situasi Kondisi yang kamu inginkan,
Memahami diri artinya menyadari pola kebiasaan berpikir dan berperilaku, agar dapat memodifikasi seandainya diperlukan.  Menyadari kalo spesifikasi “diri” kamu itu sebenarnya gimana, mau diapain? What next step to do.. makanya kalo kamu udah terbiasa memahami dan merekayasa pola diri, mengadopsi perilaku orang yang lebih baik, dan sehingga kamu bisa  menjadi LEBIH CERMAT juga untuk memahami pola-pola orang lain.. 








Untuk bisa memahami pola diri itu sebenarnya simple “before you talk listen.. before you react think.. before you criticize wait, before you quit try..
Nah, Perlu adanya justifikasi terlebih dahulu melalui analisa terhadap pola-pola kepribadian yang muncul sebelum mengambil langkah berikutnya..yak orang tuh demen banget ambil kesimpulan.. padahal yg penting adalah analisa, ngerti proses pembelajaran untuk sampai ke kesimpulan itu..  



0 komentar :