"Kendali Diri" by @Eragon_xaver

Senin, 21 Januari 2013

"Kendali Diri" by @Eragon_xaver



Bagiku yang mengasikkan saat dibela diri itu adalah saat setelah mengalami latihan ada semacam rasa kita ini merasa kuat , tangguh , dan gak gampang sakit biasanya.

Aku pernah tinggal di desa sangat terpencil demi sebuah tugas dan disana minuman tuak  (sejenis minuman keras) jadi sebuah tradisi, pola piker pemudanya pun primitif. Pernah bayangin gak? Tinggal disuatu daerah yang gak ada listrik, sinyal telekomunikasi , dan pasokan makanan yang terbatas, hanya demi sebuah tugas . Yap, menyiksa sekali, Pernah ada pemuda mabuk dan membawa sebilah kayu besar menghampiri aku karena marah sama aku atas pelayanan yang lambat. Pernah juga pintu tempat jaga ditendang sama beberapa preman kampung sampai hancur karena ga ngasih obat buat mereka ngedrugs.



Saat seperti pengendalian diri bener-bener diuji agar gak emosian. Diam dan tenang menjadi solusinya dan yang terpenting  jangan tunjukan kalau kita takut juga. Oke then, aku ajak mereka ngobrol dengan rasa bersahabat dan bersaudara, aku ngerti anak-anak ini miskin, aku putuskan untuk memberi mereka perhatian lalu validasi ku masukin hati mereka. Sejak saat itu terjadilah kekuatan yang “dilumpuhkan” dengan kelembutan dan kecerdasan , akhirnya mereka manut samaku.

Di kampung itu tempat jaga aku jadi rame sama pemuda nakal , badung , urakan , goblok campur aduk. anyway they were so funny, haus pujian, haus perhatian juga cukup kasih itu mereka luluh ke premanananya. Di kampung itu aku sering dikasih ayam sama mereka yang kami panggang rame-rame, sambil diiringi petikan gitar tentunya. Gila batin aku menjerit " ini tak lebih dari penjara nusakambangan " hanya gitar dan orang gila temenku disini .

Dua tahun berada dipelosok terpencil dibelahan dunia yang tak terjangkau manusia karena daerahnya rawan kecelakaan dan hutan perawan. Hiburan dikala malam kami bersenda gurau, bermain gitar bernyanyi bersama sambil minum tuak khas mereka. Hiburan untukku, orang gila dan bodoh ini , kalo udah mabok preman mereka jadi hilang yang ada hanya badut-badut imut dan tolol joget ala dangdutan . Kesan bersama mereka disana dihutan belantara tempat tugasku dulu "mereka hidup hanya buat makan dan senang itu doang ", Se-preman apapun mereka kalo otaknya udah kita kendaliin dan hatinya udah dipegang mereka akan segan sama kita .


Pernah saat asik bercanda ada yang kesinggung dan ngambil kayu saat minum bersama dan aku tau itu, keduanya aku sidang dan aku marahin . Aku berasa jadi kepala suku disana sudah, mereka dibentak dan dimarahin diam dan mengangguk aja. tapi bukanhanya sebuah bentakan dan gak menyentuh hati . Aku tetap perhatikan dan beretika untuk menghadapi orang beringas bak singa ini. Mereka hanya takut ketika kelemahannya dikuak dan disadarkan. Tapi enaknya tinggal disebuah desa itu pikiran tenang dari hiruk pikuk dunia (kota). Aku ga mikir untuk beli pulsa, pakaian dll , serba sederhana. Kalo naik depeda motor tempat tugas aku dulu saat asiknya itu tanahnya becek dan disana bener-bener licin. pokoknyaa jatuh jadi sarapan setiap hari .


Saat malam , gelap gulita menyapaku hanya lampu listrik kecil temanku , tapi mengeluh gak malah bikin damai saat itu , menikmatin baru damai. semakin aku protes sama apa yang terjadi di daerah aku ditugaskan semakin aku tersiksa , akhirnya aku putusin untuk gak komplen dan menikmatinnya. Malam terasa panjang, siang terasa lama sekali diawal - awal aku ditugasin disan . Anjriiit ini lebih patah hati dari kecewa ditinggal cewe.

Pelajaran hidup di situasi sangat serba sederhana mengajarkan aku bahwa hidup itu harus pintar mencari celah buat dinikmatin .

Coba aja maki keadaannya, pake tanya kenapa, kenapa mulu yang ada malah ngebuat mentalmu jadi rapuh dan akhirnya galau kronis . Bukan hanya memikirkan kepada hal susahnya doank yang buat kamu damai , tapi susah itu dibikin aja menjadi hal yang unik dan sebuah anugerah disana akan ada energi. Saat menikmati makanan yang serba terbatas , tapi tau gak keadilan Tuhan itu dimana , saat disanalah aku malah mrasakan makanan biasa itu nikmat, Masakan apapun disana enak sekali , nikmat sekali. Satu hal , secara kejiwaaan , pikiran yang jauh dari gundah gulana dunia dan tenang itu akan lebih bisa menikmati makanan, Ada kaitannya lo , coba aja kalo lg repot , sibuk , begadang karena suntuk , makan pun jadi gak enak.

Semakin terdesak hidup ini sebenarnya ladang pendewasaan diri dan pembunuh kedewasaan itu keluhan dan tak mencari celah buat maju.

Aku ngedumel , marah , kesal waktu tau aku ditempatkan dipelosok daerah yang aku anggap neraka awalnya, Tapi setelah aku ngelewatin 2 tahun hidup disana , dan sekarang dikota aku senyum2 sendiri , kenapa ? Aku dapat sebuah penghargaan dari sang Pencipta bagaimana menghargai hidup dan belajar arti sebuah kekuatan jiwa. Jadi bahan ketawaan orang pada awalnya namun menjadi pusat perhatian teman kalo ngumpul ingin tau pengalaman aku selama disana.

Banyak yang komentar tentang orang utan , mahluk primitif , tapi mereka jadi pengen kesana pas aku cerita , itulah hal yang unik dan berharga yang aku dapat. Aku banyak bertemu orang hebat disana yang punya pengaruh kuat dimasyarakatnya . Mereka tenang dan jauh dari keluhan hidupnya. Bahkan untuk makan, mereka hanya dengan sambal dan daun singkong aja mereka bisa bercanda sama istri dan anaknya disebuah gubuk yang jauh dari kategori sederhana, “Inilah bahagia batin” aku bergumam. Mereka ngopi sambil ngeroko diteras rumah nya aja sangat nyantai , mereka menikmati hidup ini tanpa merisaukannya.


Cuman para sesepuh ini hebat, mereka tau cara memandang masa depan, anak mereka dikuliahin sampai tanah jawa, Jangan salah mereka justru lebih peduli dengan pendidikan, anak mereka sukses-sukses mengejar cita -citanya . Ini juga yang bikin aku kaget. Seakan gak percaya orang dengan penampilan compang camping makan pake sambal , tinggal digubuk anaknya kuliah diuniversitas hebat.

Itu hanya secuil kenangan bersama para penghuni hutan belantara tempat tugasku dulu , kalian luar biasa semua saudaraku . Sekian tuiiipsss cerita pertualanganku,

Sahabatmu Eragon Xaver

Nothing special , but Special attitude |just enjoy my simple life| Alumni Hitmansystem | mempunyai Tatapan Mata suci |Pembaca Karakter tanpa Tarot


0 komentar :