Anak Kesayangan

Selasa, 08 Januari 2013

Anak Kesayangan



Ada yang merasa menjadi anak kesayangan, dan diperlakukan spesial, atau ingin diperlakukan spesial?
Disebuah keluarga pasti ada aja julukan anak kesayangan, baik itu penilaian dari diri sendiri, atau penilaian dari anggota keluarga. Ayah dan ibu tentu masing-masing memiliki anak kesayangan  jarang mengakui karena takut dibilang gak adil, or ngabaikan anak yg lain.


Setiap ortu cenderung mengatakan mmperlakukan sama anak2nya, tapi anak-anak (kita) kadang mengganggap tidak diperlakukan sama masing-masing, ya kan? Gak sedikit anak, sering merasa diperlakukan gak adil (gak sama rata) sama ortu, baik anak yang masih kecil atau udah gede. Anggapan ketidaksamaan jatah perhatian, membuat beberpa anak menggangap ortu pilih kasih, dan berlaku gak adil. Beberapa anak memanifestasikan kekesalannya tersebut menjadi seorang pendiam, ada juga yg marah berontak. Merasa tidak diperlakukan adil, ada anak yang menuntut ortu untuk memberinya lebih dengan bertindak gak sesuai kemauan ortu, sebagai usaha cari caper (cari perhatian) (mungkin). 
Respon marah ortu yang gak suka liat tindakan anak yang gak sesuai harapannya, membuat si anak merasa (semakin) gak diperlakukan adil dan akhirnya mencari pelarian, bahkan berbuat yang gak sesuai dengan batas kenormalan, Ada juga anak yg menganggap tidak diperkukan adil, menjadi sosok pendiam dengan memendamnya sendiri, menjadi kecemburuan terselubung.
Ortu (merasa) sudah berlaku adil pada anak (pendiam) ini, disisi lain anak merasa kebutuhannya belum terpenuhi. Perasaan yang dipendam dalam diam menjadi bom emosi, siap meledak kapan saja. Dendam pembuktian diri. Mungkin, memberi perhatian secara merata dan adil kpd anak memang hampir gak mungkin, setiap ortu pasti ada anak kesayangan , mereka cuma gak menulis dan melisankannya, karena takut dibilang gak adil. Tanya deh.. Kalo mmg menggangap diri sendiri bukan sebagai anak kesayangan, setidaknya ortu akan memberikan perhatian buat salah seorang anak yang memang membutuhkan. Misalnya Ketika kakak kamu kakinya luka berdarah, dan pada saat yang sama kamu ingin dibuatin susu juga,  Nah prioritas utama kasih saying ortu lebih kesiapa?? Tentunya akan diberian kepada yang lebih membutuhkan. Nah masalahnya Kalau keduanya sama-sama membutuhkan porsi perhatian dan perlakuan yg sama? Jika masalahnya seperti itu sebagai pribadi yang berpikir, paling nggak sebagai ortu bertindak wajar, dan berlaku seadil-adilnya, Ah mungkin... Ini mungkin... *belum punya anak soalnya
Ya gak semuanya bisa beruntung, bisa diperlakukan adil, kita udah gede.. setidaknya kita sbg anak bisa berlaku adil sama ortu kita.. Walaupun ortu punya kesayangan, ya paling nggak setiap anak bisa dibuat merasa sebagai anak kesayangan. Misalnya aja kamu punya anak 11, bisa dibuat jadi klub bola :D,  Setiap orangnya sebaiknya diperlakukan spesial.. ada Kiper favorit, bek favorit, striker favorit, atau cadangan, dan ada bahkan pemain terbaik, Setiap pribadi itu unik, sehingga hampir kurang tepat kalau semua bias diperlakukan sama. analoginya mempunyai kemampuan Kiper, layaknya diperlakukan kiper.. Striker ya striker, seorang pemimpin layak diperlakukan sebagai kapten.
 By the way, urutan kelahiran ada pengaruh gak terhadap perhatian ortu ke anak... ??? Urutan kelahiran salah satu faktor yg mempengaruhi perkembangan prilaku, walaupun belum tentu juga. Anak ke-2 banyak belajar (mengamati) anak ke-1, anak ke-1 sibuk membangun karakter agar jatah perhatian tetap utknya. Sementara anak-1 sibuk self-improvement, anak ke-2 menjadi pencontek yg bijak, mengamati, meniru, dan punya peluang besar untuk lebh koreksi.
Dengan mengabaikan pernyataanku tadi, dari pengamatan kamu disekitar, lebih mandiri mana anak-1 atau anak-2? Mungkin lain kali kita bahas lagi...
Kamu merasa anak kesayangan?? Saatnya kamu spread love kamu ke keluarga, keluarga akan lebih sayang sama kamu.. J

Temanmu - @AndiKSiboro



0 komentar :